- Portfolio
- Publication
- Team
- Events
- Indigo Hub
- Indigo Space
Coworking Space
- Indigo Connect
PrivyID kembali menorehkan prestasi baru. Startup binaan Indigo Creative Nation tahun 2015 yang baru saja lulus dari program Google for Accelerator ini masuk ke dalam jajaran “Forbes Asia 100 to Watch”, menjadikannya satu dari delapan startup Indonesia yang bersanding dengan startup terkemuka lainnya di kawasan Asia-Pasifik.
Predikat ini diberikan Forbes Asia kepada startup yang gigih mengembangkan bisnisnya di tengah tantangan ekonomi global yang disebabkan pandemi COVID-19 di seluruh dunia. Tidak hanya itu saja, bahkan para startup tersebut juga berhasil menghadirkan solusi bagi masyarakat di sekitarnya dan memperluas jaringan distribusi produk serta pelayanannya hingga ke kawasan terpencil, turut berkontribusi dalam menghadirkan kesetaraan akses di negara dan kawasannya.
Selain itu, ada juga yang berhasil mengatasi permasalahan transportasi dan sampah rumah tangga. Startup dalam daftar ini berasal dari berbagai kategori, diantaranya bioteknologi dan perawatan kesehatan, e-commerce dan ritel, makanan dan perhotelan serta pendidikan dan rekrutmen.
Dalam menjaring seluruh startup tersebut, Forbes Asia mengajak pihak inkubator dan akselerator, universitas, pemodal ventura, hingga lembaga swadaya masyarakat di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengajukan dan menominasikan startup yang berpengaruh dan memberikan dampak bagi mereka. Dari proses tersebut, terkumpul lebih dari 900 startup yang kemudian diseleksi dan dievaluasi kembali oleh tim Forbes Asia berdasarkan syarat-syarat yang sudah ditetapkan. Adapun syarat tersebut diantaranya harus berkantor pusat di kawasan Asia-Pasifik, berusia sekurang-kurangnya satu tahun, bukan perusahaan nirlaba, dan nilai pendapatan tahunan atau total pendanaannya hingga 1 Agustus 2021 tidak lebih dari $20 juta (sekitar Rp286 miliar).
BACA JUGA: PrivyID Resmi Menyandang PSrE Berinduk dari Kominfo
Selain itu, Forbes Asia juga mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses evaluasinya; seperti dampak positif yang diberikan startup tersebut di kawasannya atau sektor industrinya, rekam jejak pertumbuhan pendapatan serta pendanaan, model bisnis serta pasar yang menjanjikan, dan cerita menarik terkait startup itu sendiri.
Ini bukan kali pertama PrivyID berhasil terjaring oleh Forbes Asia. Sebelumnya, Marshal Pribadi, Founder dan CEO dari startup penyedia identitas digital yang banyak digunakan oleh pihak perbankan, telekomunikasi, hingga layanan kesehatan terkemuka di Indonesia ini sempat masuk dalam daftar 30 under 30 Forbes Asia pada tahun 2016 silam.
24 Jun
Inilah Inovasi Terbaru dalam Program Indigo Mentoring (Part 1)
Program mentoring dari Indigo agar para startup dapat berfokus pada pemberian dampak dan manfaat bagi sekitar
21 Jun
Privy Mempermudah Berbagai Kegiatan Melalui Pemanfaatan Identitas Digital
Kini PrivyID dapat digunakan ke berbagai kegiatan administratif, loh! Mulai dari check-in di bandara hingga di lokasi objek wisata.
16 Jun
Pentingnya Business Model Bagi Early Stage Startup
Mengapa Business Model menjadi komponen penting saat membangun startup? Yuk, simak!